Wednesday, March 27, 2013

Psikoterapi 3 - (Person center)


Terapi ini disebut juga client-centered  therapy (terapi yang berpusat pada pasien) atau terapi nondirektif. Teknik ini pada awalnya dipakai oleh Carl Rogers (1902-1987) pada tahun 1949. Sejak itu banyak prinsip Rogers yang dipakai dalam terapi diterima secara luas. Tetapi, teknik ini dipakai secara lebih terbatas pada terapi mahasiswa dan orang-orang dewasa muda lain yang mengalami masalah-masalah penyesuaian diri yang sederhana. Carl rogers berpendapat bahwa orang orang memiliki kecenderungan dasar yang mendorong mereka ke arah pertumbuhan dan pemenuhan diri. Dalam pandangan Rogers, gangguan-gangguan psikologis pada umumnya terjadi karena orang-orang lain menghambat individu dalam perjalanan menuju kepada aktualisasi diri. Bila orang-orang lain bersifat selektif dalam menerima perasaan-perasaan dan tingkah laku mereka selama masa kanak-kanak , maka mereka mungkin tidak mengakui bagian-bagian dari diri kita yang tidak disenanginya.

Konsep utama:
Menurut Rogers, individu bersifat konstruktif, realistik, progresif, dapat dipercayai dan secara kodrat alamiah memiliki potensi untuk berkembang. Dana apabila kodrat yang lamiah yang potensial ini tidak dihalangi, maka akan berkembang sepenuhnya menurut potensi lahiriahnya, sehingga mampu berfungsi sebagai fully human being yang hidup selaras dengan kodrat almiahnya dan hidup bersama orang lain sebagai manusia yang postif dan normal. Oleh karena itu , aspek-aspek negatif yang terjadi pada seseorang seperti irrasional, a social, egoistik, kejam, distruktif, kurang matang dan regresif disebabkan karena ia hidup tidak selaras dengan kodrat alamiahnya

Tujuan konseling
Tujuan utama pada teknik ini adalah mengembalikan klien kepada kehidupam perasaan yang mendorongnya untuk menemukan feeling self nya yang asli. Selain itu juga membantu klien agar mampu membiarkan kehidupan perasaan-perasaannya tanpa halangan dan dapat  mensimbolisasikan pengalamn-pengamalannya dalam sebuah konsep diri yang lebih memadai.

Proses dan teknik terapi
Teknik yang paling penting pada terapi ini adalah komunikasi antarpribadi. Relasi antarpribadi yang saling bertemu dapat menyembuhkan dan saling mengembangkan. Artinya adalah perkembangan kepribadian pasien hanya akan terjadi apabila ada kontak psikologis antara konselor dan klien dalam bentuk relasi yang berlangsung dalam hubungan antrapribadi.
Untuk dapat menciptakan relasi antar pribadi tersebut maka terapis haruslah: 
  1.    Seseorang yang kongruen. Maksudnya adalah terapis harus mampu memiliki keberanian untuk menampilkan diri yang asli, otentik, tulen, jujur, polos, spontan, terbuka, sungguh-sungguh, dan terintegrasi kepada klien sehingga klien benar-benar merasa diterima sebagai pribadi yang apa adanya.
  2.    Adanya pemberian peghargaan positif tanpa syarat kepada klien. Yang dimaksud disisni adalah adanya sikap menerima, perhatian yang simpatik, enghormatan, dan penghargaan terhadap klien. Perhagaan ini dibutuhkan untuk menciptakan rasa aman sehingga terbangun ilim yang hangat, penuh kasih sayang, dan kondusif bagi  perubahan kepribadian klien.
  3.    Empatik. Upaya untuk berada pada kondisi yang sama dengan pribadi klien. Caranya adapat dilakukan dengan mendengarkan anak dengan hati terbuka dan penuh perhatian, memasukkan diri afektif dan kognitif kedalam dunia klien. Melalui kemampuan empatik ini, diharapkan dapat berfungsi untuk membantu klien dalam mengatasi rasa keterasingan, meneguhkan harga diri dan kepercayaan diri.

Sumber :
Sunardi, P & Assjari , M. (2008). Teori konseling. Bandung: PLB FIP UPI
Corey, G. 2005. Theory and Practice of Counseling and Psychoterapy. Thompson learning: USA.

Sunday, March 24, 2013

Psikoterapi 2 - (Humanistik)


Well, I come again :D.  Kali ini saya akan membahas tentang pendekatan ke-2 dari psikoterapi yaitu humanistik, Here we gooo ..

1.      Tokoh [1]
Tokoh-tokoh utama psikologi humanistik, yaitu Abraham Maslow yang mengemukakan teori hierarki kebutuhan manusia, Carl Rogers yang memperkenalkan client-centered therapy, dan Rollo May yang mendalami pemanfaatan filsafat eksistensialisme dan fenomenologi pada kajian masalah-masalah psikologi.

Rollo May
Carl Rogers :)

Abraham Maslow
2. Konsep [2]
    Terapi-terapi psikodinamik cenderung memusatkan perhatian pada proses-proses tak sadar, seperti konflik-konflik internal yang terletak diluar ketidasadaran. Namun sebaliknya, terapi-terapi Humanistik-eksistensial memusatkan perhatian pada pengalaman-pengalaman sadar. Pendekatan ini juga lebih memusatkan perhatian pada apa yang dialami pasien pada masa-masa sekarang dan bukan masa lampau. Tetapi, ada juga kesamaan-kesamaan antara terapi psikodinamik dengan humanistik, yakni kedua-duanya menekankan bahwa peristiwa-peristiwa dan pengalaman-pengalaman masa lampau dapat mempengaruhi tingkah laku dan perasaan-perasaan individu sekarang, dan kedua-duanya juga berusaha memperluas pemahaman diri dan kesadaran diri pasien. 
   Pendekatan humanistik berorientasi pada nilai-nilai manusia. Maslow dan Rogers, misalnya, berpandangan bahwa perkembangan manusia mengarah pada aktualisasi diri. Karena itu, menurut mereka pada dasarnya manusia  mempunyai kekuatan intrinsik yang pada hakikatnya mengarahkan dia untuk menjadi baik.

3. Jenis-jenis terapi Humanistik
  - Person-centered Therapy
Terapi ini biasa disebut dengan terapi yang berpusat pada pasien atau terapi nondirektif. Tokoh dari terapi ini adalah carl rogers pada tahun 1942. Rogers berpendapat bahwa orang-orang yang memiliki kecenderungan dasar yang mendorong mereka ke arah pertumbuhan dan pemenuhan diri. Ia juga menyebutkan bahwa gangguan-gangguan psikologis pada umumnya terjadi karena orang-orang lain menghambat individu dalam perjalanan menuju aktualisasi diri.

   - Gestalt Therapy
          Tokoh dari terapi ini adalah Frederick dan Solomon perls . Gagasan dari psikoloogi gestalt yaitu keseluruhan yang lebih dari pada penjumlas atas bagian-bagiannya. Teori gestalt bersifat antireduksionistik. Perls menggunakan kata gestalt untuk menerangkan satu-satunya hukum tentang fungsi manusia secara universal, yakni setiap organisme yang mempunyai kecenderungan mengarah kepada kebulatan. Segala sesuatu yang membahayakan organisme dan menimbulkan situasi yang belum selesai yang tentu saja perlu diselesaikan (sehingga menjadi bulat) . Tugas utama terapis adalah membantu pasien untuk mengalami sepenuhnya keberadaannya disini dan sekarang ("here and now")

- Rational Emotive Therapy
         Rational Emotive Therapy atau Teori Rasional Emotif mulai dikembangan oleh Albert Ellis, seorang Doktor dan Ahli dalam Psikologi Terapeutik yang juga seorang eksistensialis sekaligus seorang Neo Freudian. Rasional emotive adalah teori yang berusaha memahami manusia sebagaimana adanya. Manusia adalah subjek yang sadar akan dirinya dan sadar akan objek-objek yang dihadapinya. Manusia adalah makhluk berbuat dan berkembang dan merupakan individu dalam satu kesatuan yang berarti manusia bebas, berpikir, bernafas, dan berkehendak. Pandangan pendekatan rasional emotif tentang kepribadian dapat dikaji dari konsep-konsep kunci teori Albert Ellis : ada tiga pilar yang membangun tingkah laku individu, yaitu Antecedent event (A), Belief (B), dan Emotional consequence (C). Kerangka pilar ini yang kemudian dikenal dengan konsep atau teori ABC [2]
 
 

Sumber :
1. Semiun, Y. (2006). Kesehatan mental 3.Yogyakarta: Penerbit Kanisius
2. Gerald C. (2009). Teori dan Praktek Konseling & Terapi, Bandung:
                                 Refika Aditama