Saturday, October 30, 2010
Friday, October 29, 2010
Edelweis NEVER Die
Putih, langka, lucu,
dan NGGAK MAU (BISA) MATI
apa hayooooo???
Ini dia niiii >,<
EDElWEIS
( Mounth Lawu,19 agustus 2008)
Edelweis (Anaphalis javanica) merupakan bunga yang hanya tumbuh pada ketinggian 2000-3000 Mdpl dan merupakan tumbuhan asli dan endemic Indonesia. Bunga ini pulalah yang menjadi kebanggaan para pendaki gunung untuk membawanya bila pendakian berhasil. Dan edelweiss adalah symbol juara atau dijadikan trofi.
Edelweis disebut bunga abadi karena bunga ini kelihatannya tidak akan pernah layu tetapi langsung mengering tanpa berubah bentuk dan penampilannya. Bunga ini jualah bagi para pengagum cinta digunakan sebagai symbol dan keabadian cinta. Bunga abadi ini, untuk gunung-gunung di Indonesia biasanya hanya bisa dinikmati keindahannya pada bulan Maret hingga Agustus Karena untuk mekarnya bunga ini memerlukan cahaya matahari.
Saturday, October 23, 2010
Mengapa kadang - kadang Kita Sulit Tidur ?
Setiap malam diseluruh dunia banyak orang bolak balik ditempat tidur. Mereka menderita insomnia. Insomnia berasal dari bahasa latin insomnis, berarti “tidak tidur”. Untuk beberapa orang, insomnia hanya masalah sesekali. Tetapi, bagi yang lainnya setiap malam seperti pertempuran untuk mendapat cukup istirahat.
Sering kali penyebab tunggal bagi penderita insomnia adala stress. Mungkin karena ada masalah keluarga, bertengkar dengan teman, kelelahan karena bekerja dan bermain begitu keras, tetapi ironisnya, justru saat itulah mungkin kamu paling sukar tidur. Kamu “terlalu tegang”. Insomnia juga dapat disebabkan oleh depresi – perasaan sedih tanpa harapan yang sepertinya tidak mau pergi. Orang yang depresi seringkali terbangun saat pagi dan tidak dapat tidur lagi. Penyebab lain dari insomnia adalah olahraga berlebihan. Jika kita berolahraga pagi dan sore, mungkin kita dapat tidur nyenyak pada malam hari. Namun olahraga berat membuat tubuh mengeluarkan adrenalin dan stimulan alamiah lainnya. Jadi jika kita berolahraga berat menjelang jam tidur misalnya jogging atau main basket, kita akan merasa begitu segar dan bersemangat sampai kantuk tdak mau datang hingga berjam-jam kemudian.
Apa yang kita makan atau minum juga dapat membuat kita terus terjaga. Kopi, teh, dan beberapa minuman ringan yang mengandung kafein, salah satu stimulan. Jangan salah, alkohol juga dapat membuat orang tidak bisa tidur. Alkohol dapat membuat orang mengantuk, tetapi ketika tiba ditempat tidur, kita mungkin gelisah dan bangun dengan pusih dan letih. Kadang-kadang insomnia disebabkan oleh hal-hal yang kita lakukan menjelang tidur, seperti menyaksikan tayangan televisi yang seru atau menyantap makanan berat berbumbu.
Nah, agar kita dapat tidur nyenyak dimalam hari, cobalah menyingkirkan sebagian stress dari hari-harimu. Sisakan waktu untuk bersantai (usahakan untuk tidak terlalu khawatir). jangan minum apapun yang mengandung kafein beberapa jam sebelum tidur. Juga jangan berolahraga berat. Jika ingin ngemil, makanlah sesuatu yang ringan dan tawar (biskuit dan susu ).
Jika tidak bisa tidur juga dan sudah berbaring terjaga beberapa lama, ahli kelainan tidur menyarankan agar kita turun dari tempat tidur dan melakukan sesuatu yang tenang, misalnya membaca diruangan lain. Kemudian ketika mengantuk, kembalilah ketempat tidur.
Dan jika kamu menduga bahwa kamu depresi, orangtua, dokter atau ahli terapi dapat membantumu merasa lebih baik. Saat kamu dapat mengusir depresi, kamu akan menemukan istrihatmu juga akan lebih mudah.
Sumber : Wollard, Kathy. 2004.Einstein aja ingin tahu. Scientific Press: Jakarta.
Wednesday, October 13, 2010
LIFE is CHOICE
Hidup adalah pilihan !!!
Hidup terlalu indah untuk disia-siakan !!!
Ungkapan seperti diatas mungkin sudah sering banget kita dengar. Bahkan karena terlalu sering, kita jadi nggak memperhatikan lagi makna sebenarnya. Cuma ungkapan klise yang kayaknya nggak banget deh apalagi kalo kita lagi banyak masalah. Iya kan?? Sering rasanya kita merasa putus asa dan pengen berhenti ditengah ‘jalan panjang’ yang sedang kita jalani dan memilih ‘jalan pintas’. Pengen kabur dari rumahlah, mogok makan, sampai bunuh diri !! kelihatannya memang mudah. Tapi, memang itu jalan terbaik??
Guyz, hidup dengan segala permasalahannya memang sudah jadi satu paket yang nggak bisa dipisahkan. Kita harus bisa nerima resiko atas pilihan yang kita ambil. Misalnya kalo kita memilih untuk kuliah, berarti kita harus siap untuk tugas yang setia menunggu, atau dosen yang nyebelin. Semua harus ada pengorbanan dan kalo kita mengerjakannya dengan tulus semua pasti ada hasilnya. Contohnya lagi kalo kita memilih sebuah persahabatan dengan salah satu teman, jangan harap persahabatan kita akan berjalan lancar dan tanpa hambatan. Pasti bakal ada ‘episode’ berantem, entah itu salah paham atau berbeda pendapat yang menguras emosi dan pikiran kita. Mau nggak mau kita harus siap dalam keadaan apapun karena waktu nggak bakal nunggu kita sampai kita siap menghadapi resiko dari pilihan kita tersebut. Roda kehidupan nggak akan berhenti cuma karena kita merasa belum siap. Kapan dan dimana saja kita harus rela keluar dari zona nyaman untuk suatu perubahan. Yang terpenting adalah bagaimana kita belajar untuk menyelesaikan masalah kita bukan memecahkan apalagi mengabaikan. Apalagi untuk pilihan-pilihan yang punya dampak perubahan yag besar seperti menikah.
Jangan karena kita nggak siap, lantas mengambil jalan pintas yang bakal nambah masalah baru. Misalnya, seseorang mengejek kita karena bentuk tubuh kita yang gendut. Soo... kita mengadakan aksi mogok makan, yang ada malah bikin kita jatuh sakit. Punya pikiran bunuh diri HANYA karena ditolak sama gebetan. Memang si berat banget tapi apakah dengan bunuh diri semua jadi beres? Bukannya lebih baik kita berusaha jadi orang yang pintar dan baik supaya bisa dapetin yang lebih bagus dari pada yang udah nolak kita??
Kita harus bisa berfikir secara rasional dan matang. Kalau kita marah sama keadaan dirumah kita sering berfikir untuk kabur. Yakin kita bisa hidup mandiri tanpa bantuan siapapun? Baik dari segi moral maupun materil. Pikirkan masa depan kita juga, jangan cuma apa yang terjadi ‘disini dan hari ini’. Rasanya masing banyak hal-hal penting yang bisa kita wujudkan dari pada sekedar merengek-rengek atau mengeluh atas nikmat yang luar biasa dari Allah SWT.
Dr.Paul Stoltz, dalam teorinya yang disebut Adversity Quotient, menekankan bahwa sebuah kesuksesan merupakan hasil dari kemampuan kita untuk bangkit kembali setelah mengalami sebuah masalah, menurutnya terbagi dalam tiga kategori. Yang paling rendah adalah disebut Quitters, yaitu mereka yang menolak menghadapi masalah dan memilih untuk berhenti. Yang kedua adalah Campers, yaitu mereka yang menghindari masalah dan memilih untuk ‘bersembunyi’. Nah, yang paling tinggi adalah Climbers, yang secara berani menghadapi masalah dan menanggapinya sebagai tantangan. Orang yang masuk dalam kategori climbers adalah orang-orang yang hidup bahagia dan sering menjadi pemimpin dilingkungannya.
Sooo... kira-kira kita ada dalam kategori yang mana??
Ayo kita mulai ubah pola pikir kita. Yang tadinya ‘masalah adalah musibah’ menjadi ‘masalah adalah tantangan’.
Kualitas masalahmu bergantung pada seberapa besar kualitas dirimu. Maka khawatirlah jika masalahmu hanya itu-itu saja. Mungkin karena kualitasmu hanya segitu.
LET’S CHOOSE TO LIVE !! ;D
Mengatasi Perilaku Obsesi dan Kompulsi
Obsesi adalah pemikiran, gagasan, gambaran, atau implus yang selalu kembali, dan orang melihatnya sebagai sesuatu yang tidak masuk akal atau memuakkan dan menimbulkan kecemasan. Umumnya, obsesi meliputi hal-hal berikut ini :
· Ketakutan terhadap kontaminasi
· Keraguan, biasanya tentang keselematan
· Ketakutan akan membahayakan orang lain dengan kontaminasi, api, penggunakan kendaraan, dan lainnya
· Pemikiran, biasanya bersifat religius, yang terlihat sebagai penghinaan terhadap Tuhan
· Pemikiran tentang kekerasan atau seks
Kompulsi adalah hal-hal yang dilakukan orang untuk menekan pikiran yang tidak mereka kehendaki. Ini merupakan ritual yang dirancang untuk mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh obsesi.
Ritual perilaku adalah jenis dorongan kompulsif yang paling umum.
Misalnya :
· Berulang-ulang mencuci dan membersihkan
· Berulang-ulang memerikasa kunci, peralatan listrik, atau jalan
· Berulang-ulang menghitung atau mengatur barang
· Melakukan kegiatan sehari-hari secara kaku atau tidak pernah berubah
Tindakan kompulsif bisa memberikan kegiatan terhadap kecemasan yang ditimbulkan oleh obsesi, teapi hanya berlangsung untuk sementara waktu. Bila seseorang percaya bahwa dirinya belum melaksanakan seluruhnya, mereka harus mengulanginya secara berulang-ulang.
Terapi bagi diri sendiri. Tentunya pada setiap orang yang mempunyai perilaku ini, punya keinginan untuk sembuh. Bisa disembuhkan menggunakan terapi pada diri sendiri. Terapi ini bertujuan untuk meminimalisasi perilaku obsesif-kompulsif alih-alih menghilangkannya sama sekali. dengan kata lain, mengelola atau mengobati. Sasaran utama dari terapi ini adalah meningkatkan toleransi anda terhadap kecemasan yang dihasilkan oleh pemikiran yang tidak anda kehendaki, dngan mengurangi fokus pada pemikiran tersebut sehingga gejalanya bisa berkurang secara bertahap.
Langkah utama dalam terapi ini adalah :
1. Menaksir masalah anda, telusuri masalah anda, apakah anda selau mempunyai dorongan obsesi dan kompulsi?. Periksalah setiap masalah terkait yang mungkin perlu perhatian, misalanya depresi, jenis lain masalah kecemasan, atau masalah kebiasaan yaitu terlalu banyak makan, dorongan berbelanja, atau menarik-narik rambut, apakah anda memerlukan bantuan seorang pakar atau tidak. Lalu apakah anda mempunyai gangguan emosional sekunder? Yaitu sering meremehkan diri sendiri dll.
2. Mendidik diri sendiri tentang dorongan obsesif-kompulsif
3. Merencanakan program terapi diri, pastikan sasaran anda adalah menyederhanakan semua ritual sampai pada suatu titik dimana efek dari gangguan tersebut tidak terlalu berarti dalam kehidupan anda.
4. Kembangkan keterampilan mengatasi
5. Merencanakan dan melaksanakan pemajanan dengan respon- pencegahan
6. Mengubah keyakinan utama yang mempertahankan pemikiran obsesf dan perilaku kompulsif
Beberapa jenis obsesif-kompulsif yang berbeda :
- Membersihkan secara berlebihan. Gosokkan mentega pada keran dapur atau benda apapun yang menjadi objek dorongan kompulsf anda. Kemudian, tundalah untuk mencucinya selama beberapa waktu tertentu.
- Memerikasa kembali secara berulang-ulang. Sebelum ana tidur, bukalah semua pintu rumah anda, kemudian anda menutup kembali. Tentukan jumlah kunci tertentu untuk diperiksa.
- Mengatur berbagai barang dalam susunan tertentu secara berulang-ulang. Letakkan barang-barang tersebut secara tidak beraturan. Mintalah seseorang untuk melakukannya bagi anda. Tambahkan kekacauan secara progresif. Atau, tambahkan waktu bagi anda untuk membiarkan barang-barang tersebut berantakan.
- Mengumpulkan berbagai benda karena anda mungkin memerlukannya dikemudian hari. Susunlah benda-benda tersebut sesuai tingkat kecemasan anda terhadapnya. Kemudian, buanglah semuanya, dimulai dari barang yang memiliki intensitas pemicu yang paling kecil
Terapi berakhir bila anda telah menghilangkan semua ritual anda dan mengetahui apa yang harus dilakukan bila obsesi anda kambuh. Gejala obsesif-kompulsif akan kambuh secara periodik, khususnya ketika anda mengalami stress. Beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengurangi risiko kekambuhan dan dampak yang dimunculkannya. Misalnya, mempertimbangkan untuk meminta anggota keluarga atau teman untuk memberi penguatan terhadap perilaku nonritual.
NB : Semoga bermanfaat :)
Sumber : Froggat, wayne. Free from Stress.2003.Buana Ilmu Populer: Jakarta.
Subscribe to:
Posts (Atom)