Wednesday, October 13, 2010

Mengatasi Perilaku Obsesi dan Kompulsi

Obsesi adalah pemikiran, gagasan, gambaran, atau implus yang selalu kembali, dan orang melihatnya sebagai sesuatu yang tidak masuk akal atau memuakkan dan menimbulkan kecemasan. Umumnya, obsesi meliputi hal-hal berikut ini :
·        Ketakutan terhadap kontaminasi
·        Keraguan, biasanya tentang keselematan
·        Ketakutan akan membahayakan orang lain dengan kontaminasi, api, penggunakan kendaraan, dan lainnya
·        Pemikiran, biasanya bersifat religius, yang terlihat sebagai penghinaan terhadap Tuhan
·        Pemikiran tentang kekerasan atau seks

Kompulsi  adalah hal-hal yang dilakukan orang untuk menekan pikiran yang tidak mereka kehendaki. Ini merupakan ritual yang dirancang untuk mengurangi kecemasan yang disebabkan oleh obsesi.
Ritual perilaku adalah jenis dorongan kompulsif yang paling umum.
Misalnya :
·        Berulang-ulang mencuci dan membersihkan
·        Berulang-ulang memerikasa kunci, peralatan listrik, atau jalan
·        Berulang-ulang menghitung atau mengatur barang
·        Melakukan kegiatan sehari-hari secara kaku atau tidak pernah berubah
Tindakan kompulsif bisa memberikan kegiatan terhadap kecemasan yang ditimbulkan oleh obsesi, teapi hanya berlangsung untuk sementara waktu. Bila seseorang percaya bahwa dirinya belum melaksanakan seluruhnya, mereka harus mengulanginya secara berulang-ulang.

          Terapi bagi diri sendiri. Tentunya pada setiap orang yang mempunyai perilaku ini, punya keinginan untuk sembuh. Bisa disembuhkan menggunakan terapi pada diri sendiri. Terapi ini bertujuan untuk meminimalisasi perilaku obsesif-kompulsif alih-alih menghilangkannya sama sekali. dengan kata lain, mengelola atau mengobati. Sasaran utama dari terapi ini adalah meningkatkan toleransi anda terhadap kecemasan yang dihasilkan oleh pemikiran yang tidak anda kehendaki, dngan mengurangi fokus pada pemikiran tersebut sehingga gejalanya bisa berkurang secara bertahap.
Langkah utama dalam terapi ini adalah :
1.     Menaksir masalah anda, telusuri masalah anda, apakah anda selau mempunyai dorongan obsesi dan kompulsi?. Periksalah setiap masalah terkait yang mungkin perlu perhatian, misalanya depresi, jenis lain masalah kecemasan, atau masalah kebiasaan yaitu terlalu banyak makan, dorongan berbelanja, atau menarik-narik rambut, apakah anda memerlukan bantuan seorang pakar atau tidak. Lalu apakah anda mempunyai gangguan emosional sekunder? Yaitu sering meremehkan diri sendiri dll.
2.     Mendidik diri sendiri tentang dorongan obsesif-kompulsif
3.     Merencanakan program terapi diri, pastikan sasaran anda adalah menyederhanakan semua ritual sampai pada suatu titik dimana efek dari gangguan tersebut tidak terlalu berarti dalam kehidupan anda.
4.     Kembangkan keterampilan mengatasi
5.     Merencanakan dan melaksanakan pemajanan dengan respon- pencegahan
6.     Mengubah keyakinan utama yang mempertahankan pemikiran obsesf dan perilaku kompulsif

Beberapa jenis obsesif-kompulsif yang berbeda :
  1. Membersihkan secara berlebihan. Gosokkan mentega pada keran dapur atau benda apapun yang menjadi objek dorongan kompulsf anda. Kemudian, tundalah untuk mencucinya selama beberapa waktu tertentu.
  2. Memerikasa kembali secara berulang-ulang. Sebelum ana tidur, bukalah semua pintu rumah anda, kemudian anda menutup kembali. Tentukan jumlah kunci tertentu untuk diperiksa.
  3. Mengatur berbagai barang dalam susunan tertentu secara berulang-ulang. Letakkan barang-barang tersebut secara tidak beraturan. Mintalah seseorang untuk melakukannya bagi anda. Tambahkan kekacauan secara progresif. Atau, tambahkan waktu bagi anda untuk membiarkan barang-barang tersebut berantakan.
  4. Mengumpulkan berbagai benda karena anda mungkin memerlukannya dikemudian hari. Susunlah benda-benda tersebut sesuai tingkat kecemasan anda terhadapnya. Kemudian, buanglah semuanya, dimulai dari barang yang memiliki intensitas pemicu yang paling kecil

Terapi berakhir bila anda telah menghilangkan semua ritual anda dan mengetahui apa yang harus dilakukan bila obsesi anda kambuh. Gejala obsesif-kompulsif akan kambuh secara periodik, khususnya ketika anda mengalami stress. Beberapa cara yang bisa anda lakukan untuk mengurangi risiko kekambuhan dan dampak yang dimunculkannya. Misalnya, mempertimbangkan untuk meminta anggota keluarga atau teman untuk memberi penguatan terhadap perilaku nonritual.

NB      : Semoga bermanfaat :)


Sumber : Froggat, wayne. Free from Stress.2003.Buana Ilmu Populer: Jakarta.

2 comments:

  1. thx..
    awal nya utk cari variable skripsi.. cumpulsive buying
    tp jd ngerti ada penyakit yg nama nya obsesive compulsive
    dan kyk nya ane jg ngalami penyakit ini ..

    bermanfaat blog ini !!
    thx

    ReplyDelete
  2. gann aku punya gangguan kejiwaan yang satu ini, ane jadi susah sendiri punya ni gangguan,, pikiran bawaannya negatif mulu, mikir jelek mulu, ada cara biar ni gangguan ilang kaga ya :((

    ReplyDelete