Heloooo reader !!
Kalian pasti pernah
nonton film kan? Saya rasa, semua orang pasti pernah nonton film. Banyak orang-orang
yang bukan penikmat film. Tapi, nggak
sedikit juga dari mereka yang suka banget nonton film. Termasuk saya :)
Saya itu terbuka sama
semua genre film, alias nggak berpatok sama satu genre ajah. Dari kartun,
action, drama, komedi sampe horor juga saya jabanin,
hehe. Asalkan film itu bagus (menurut saya dan rekomendasi temen-temen) ^^
Nah kalo ngomongin
tentang film, saya jadi inget sama awal mula saya suka nonton film. Selain petualangan
sherina, ada satu film, yang tokoh utamanya saya sukaaaa banget dan semenjak
nonton itu saya jadi penggemar film. Film yang saya tonton pas kelas 6 SD itu
adalahhhh… Ada Apa Dengan Cinta (AADC) .
Emang si jadul banget, tapi karena film ini lah saya terus nagih nonton film. Saya jadi suka nulis karena film ini dan juga
karena film ini, dunia perfilman Indonesia mulai bangkit kembali!!
Hmm .. pasti kalian udah
banyak yang tahu kan tentang film AADC ini, tapi saya pengen sedikit ngingetin
kalian tentang film ini. Film karya Rudi Soedjarwo yang diluncurkan pada 8 Februari 2002 ini dibintangi dua tokoh utama yaitu Nicholas Saputra dan Dian Sastrowardoyo. AADC
bercerita tentang cinta dan persahabatan anak SMA, dimana Cinta (Dian sastro)
seorang pelajar SMA yang doyan banget
juara lomba puisi yang diadakan setiap tahun jatuh cinta dengan Rangga
(Nicholas) yang ternyata jago banget nulis puisi dan mengalahkan cinta dalam
lomba puisi tahun itu. Padahal, Rangga tidak pernah mengirimkan puisinya ke
panitia.
Cerita berawal dari persahabatan Cinta, Alya (Ladya Cherill) yang tubuhnya memar-memar karena dipukuli ayahnya.
Kebetulan, ayah dan ibu Alya sering berantem dan juga kisah sahabat-sahabat
Cinta yang lain, yaitu Carmen (Adinia Wirasti), Maura (Titi Kamal), dan Milly (Sissy Priscillia) yang merupakan gadis-gadis eksis
disekolahnya, dimana satu sama lain tidak bisa terpisahkan. Berangkat sekolah,
ke kantin, hangout sampe belajar mereka
bareng. Sedangkan Rangga adalah cowok cool
, pendiam, nggak punya banyak temen dan suka baca buku klasik seperti buku AKU
(karya Syumandjaya).
Ketika juara lomba puisi disekolah mereka diumumkan banyak yang mengira
Cinta-lah yang menang, ternyata Rangga yang menang, karena Cinta cs. adalah tim
madding sekolah, mereka ditugaskan untuk mewawancarai Rangga. Rangga yang
merasa tidak pernah mengirimkan puisi menolak untuk diwawancara. Cinta kesal
dan mengirimkan surat ke Rangga. Rangga tidak terima dan menghampiri Cinta. Ditengah
perdebatan mereka buku AKU kepunyaan Rangga terjatuh, dan tanpa sengaja Cinta
melihatnya lalu dibawanya pulang untuk dibaca.
Setelah Rangga menyadari bukunya hilang, ia bingung bukan kepalang.
Cintapun mengembalikan bukunya. Rangga kemudian mengucapkan terima kasih. Semenjak
itu mereka mulai dekat. Mereka mulai jalan untuk mencari buku di Kwitang,
sehingga ia terlambat untuk nonton konser bersama teman-temannya. Ketika ditanya
kenapa dia telat, Cinta berbohong. Dia takut teman-temannya akan memusuhinya
karena sebelumnya Cinta sudah sangat emosi dengan Rangga, dan menyuruh
teman-temannya untuk menjauhi Rangga.
Suatu malam, Cinta dan Rangga pergi ke sebuah kafe. Sebelum pergi ke
kafe, Alya menelepon dan meminta Cinta untuk datang kerumahnya. Cinta
berbohong, dia bilang ingin pergi kerumah sakit. Cinta pun pergi dengan Rangga.
Di Kafe, Cinta menyanyikan puisi yang dibuat oleh Rangga saat lomba puisi
disekolahnya.
(Ni dia puisinyaaa…)
Aku lari ke hutan, kemudian menyanyiku
Aku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi-sepi dan sendiri
Aku benci
Aku ingin bingar,
Aku mau di pasar
Bosan Aku dengan penat,
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika Ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?
enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
bosan aku dengan penat
Aku lari ke pantai, kemudian teriakku
Sepi-sepi dan sendiri
Aku benci
Aku ingin bingar,
Aku mau di pasar
Bosan Aku dengan penat,
Dan enyah saja kau pekat
Seperti berjelaga jika Ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya biar ramai, biar mengaduh sampai gaduh,
Ada malaikat menyulam jaring laba-laba belang di tembok keraton putih,
Kenapa tak goyangkan saja loncengnya, biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan belok ke pantai?
enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika kusendiri
bosan aku dengan penat
Saat Cinta pulang, orang tuanya ingin pergi kerumah sakit. Ternyata Alya
masuk rumah sakit karena percobaan bunuh diri. Cinta sangat menyesal kenapa dia
berbohong kepada Alya.
Keesokan harinya, saat Rangga
menemui Cinta, Cinta malah bersikap ketus pada Rangga dan menyuruh cowok itu
untuk tidak menemuinya. Cinta merasa semenjak ia berhubungan dengan Rangga, ia
jadi sering bohong kesahabat-sahabatnya dan tidak memerhatikan mereka lagi. Sahabat-sahabatnya
juga melihat tingkah laku yang aneh dari seorang Cinta . Akhirnya Rangga
sepakat untuk tidak menemui Cinta lagi.
Saat menjenguk Alya,
cinta akhirnya berkata jujur pada Alya tentang hubungannya dengan Rangga. Ternyata
Alya sudah tahu bahwa Cinta berkencan dengan rangga. Cinta menyesal, seharusnya
ia tahu bahwa dengan berkata jujur teman-temannya akan selalu dibelakangnya.
Cintapun minta maaf.
Rangga
yang saat itu akan berencana pindah sekolah ke Amerika Serikat, mencoba
menelepon Cinta untuk berpamitan setelah dibujuk oleh ayahnya. Kebetulan ayah
dan ibunya sudah bercerai karena tiak kuat dengan kelakuan ayahnya. Cinta
justru tetap menjauh dari Rangga. Carmen yang saat itu sedang latihan basket
melihat Rangga berpamitan pada Pak Wardiman, sang penjaga sekolah. Ia pun
segera memberitahukan teman-temannya.
Cinta
yang menyadari cinta sejatinya itu, segera menyusul ke bandara. Di sana Cinta
bertemu dengan Rangga. Ia meminta Rangga untuk membatalkan niatnya sekolah di
luar negeri. Namun Rangga tetap pergi meninggalkan Cinta. Ia memberi Cinta buku
yang pada halaman terakhirnya terdapat puisi Rangga yang berjudul "Ada Apa
dengan Cinta?". Rangga berjanji akan kembali di saat bulan purnama tiba.
Perempuan datang atas nama cinta
Bunda pergi karna cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Lalu sekali ini aku melihat karya surga
Dari mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya.
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu,itu saja.
Bunda pergi karna cinta
Digenangi air racun jingga adalah wajahmu
Seperti bulan lelap tidur di hatimu
Yang berdinding kelam dan kedinginan
Ada apa dengannya
Meninggalkan hati untuk dicaci
Lalu sekali ini aku melihat karya surga
Dari mata seorang hawa
Ada apa dengan cinta
Tapi aku pasti akan kembali
Dalam satu purnama
Untuk mempertanyakan kembali cintanya.
Bukan untuknya, bukan untuk siapa
Tapi untukku
Karena aku ingin kamu,itu saja.
Yups
reader, kira-kira begitu deh cerita tentang film ini. keliatan banget kalo
Cinta, Rangga dan teman-temannya mempunya kebutuhan afiliasi yang tinggi. Kebtuhan
Afiliasi adalah suatu kebutuhan dari seseorang untuk merasakan suatu perasaan
terlibat dan ikut serta di dalam suatu kelompok sosial.
Orang-orang
dengan kebutuhan afiliasi yang tinggi mendambakan suatu hubungan antar pribadi
yang hangat. Kebutuhan afiliasi juga merupakan hasrat untuk disukai dan
diterima baik oleh orang-orang lain dan keinginan untuk bersatu dengan orang lain
tanpa memperdulikan apapun kecuali kebersamaan yang jelas dapat diperoleh.
Di
film ini juga terdapat konformitas, Karena keliatan banget kan kalo mereka ngikut-ngikutin,
karena pada awalnya saat Cinta bilang ke sahabat-sahabatnya untuk jauhin
Rangga, sahabatnya setuju. Disini juga ada Agresi dari seorang Alya yang mencoba
bunuh diri karena udah lama merepress rasa sakitnya karena melihat ayah-ibunya
yang nggak pernah akur.
Oke Guyz, Sekian dari sayaa..
Selamat bernostalgia ^.^
No comments:
Post a Comment