BAB I PENDAHULUAN
Dunia kognitif masa anak anak prasekolah adalah kreatif, bebas, dan penuh imajinasi. Di dalam seni mereka, matahari kadang kadang berwarna hijau, dan langit berwarna kuning. Mobil mengambang di awan, dan manusia seperti kecebong. Imajinasi anak anak prasekolah terus bekerja, dan daya serap mental mereka tentang dunia semakin meningkat. Bahasan tentang perkembangan kognitif masa awal anak anak kali ini berfokus pada taap pemikiran praoperasional piaget.Pada tahap masa awal anak, seorang anak telah memasuki perkembangan kognitif tahap praoperasional. Menurut piaget, tahap ini terjadi pada usia anak mencapai 2 hingga 7 tahun. Pada tahap inilah konsep yang stabil dibentuk, penalaran mental muncul, egosentrisme mulai kuat dan kemudian melemah, serta keyakinan pada hal hal yang magis terbentuk.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pendekatan Piaget
Jean Piaget menggambarkan masa kanak-kanak awal sebagai tahap praoperasional (preoperational stage) yaitu, tahap utama kedua dalam perkembangan kognitif Piaget dimana seorang anak menjadi lebih canggih dalam menggunakan pemikiran simbolis tetapi masih belum dapat menggunakan logika. Tahap praoperasional berlangsung pada usia sekitar 2-7 tahun, ditandai oleh ekspansi besar dalam pemikiran-pemikiran simbolis, atau kemampuan representasi yang pertama kali muncul pada akhir tahap sensorimotorik (tahap pertama dalam perkembangan kognitif).
Kemajuan pemikiran Praoperasional menurut piaget :
1. Fungsi simbolis (Symbolic function): kemampuan anak menggunakan representasi mental (kata-kata, angka, atau gambar). Anak dapat membayangkan bahwa benda atau orang memiliki properti-properti selain dari sebenarnya mereka miliki.
Contoh : Romi berpura-pura bahwa sepotong pisang adalah sebuah penyedot debu yang “menderu” diatas meja makan.
- Pemanahaman identitas : kemampuan anak menyadari bahwa perubahan artifisial tidak akan mengubah sifat suatu hal.Contoh : Antonio tahu bahwa meskipun gurunya berpakaian seorang bajak laut, dibalik kostum itu gurnya tetap menjadi seorang guru bukan bajak laut.
- Pemahaman sebab-akibat (transduction) : kemampuan anak secara mental untuk mengkaitkan fenomena partikular, terlepas dari atau ada atau tidaknya sebab-akibat yang logis. contoh : ketika melihat ada bola yang menggelinding dari balik dinding, Rafi mencari orang yang menendang bola tersebut dibalik dinding.
- Pemahaman terhadap angka : Kemampuan anak untuk dapat menghitung dan menangani kuantitas. Contoh : Lisa membagi beberapa permen dengan temannya, menghitung untuk memastikan bahwa masing-masing temannya mendapatkan jumlah yang sama.
- Kemampuan mengklasifikasikan : kemampuan anak untuk mengorganisasikan benda-benda, orang, dan kejadian ke dalam kategori yang bermakna.Contoh : Rosa memilah-milah biji cemara yang ia kumpulkan ketika berjalan-jalan sesua dengan ukurannya yang besar atau kecil.
- Empati : Kemampuan anak utuk mulai lebih bisa membayangkan apa yang dirasakan oleh orang lain.Contoh : Emi berusaha menghibur temannya ketika ia melihat temnnya itu sedang sedih.
- Teori tentang pikiran : kemampuan anak untu menyadari aktivitas mental dan fungi dari pikiran.Contoh : Bianca ingin menyimpan kue untuk dirinya sendiri sehingga ia menyembunyikan kuenya dari kakanya di kotak pasta. Ia tahu bahwa kuenya akan aman karena kakanya tidak akan mencari kue di tempat di mana ia tidak mengharapkan akan menemukan kue.
Aspek-aspek ketidakmatangan pemikiran Praoperasional
- Centration : Anak hanya berfokus pada satu aspek dari situasi dan mengabaikan aspek-aspek lainnya. Ketidakmampuan untuk decenter (berfikir mengenai berbagai aspek dari sebuah situasi pada saat yang bersamaan). Contoh : Timothy menggoda adiknya dengan menagtakan bahwa ia memiliki jus yang lebih banyak karena jusnya dituang kedalam gelas yang kurus dan tinggi sementara jus adiknya dituang kedalam gelas yang pendek dan lebar.
- Irreversabilitas : kegagalan anak dalam memahami bahwa sebuah operasi dapat berlangsung dua arah atau lebih.Contoh : Timothy tidak menyadari bahwa jus dalam setap gelas bisa dituang kembali dalam kotak asalnya, menyanggah klaimnya bahwa ia mendapatkan lebih banyak dari adiknya.
- Fokus pada keadaan daripada transformasi : anak gagal dalam memahami signifikasi transformasi diantara beberapa keadaanContoh : Dalam tugas konservasi, Timothy tida memahami bahwa mengubah bentuk zat cair (menuangkan dari satu wadah ke wadah lain) tidak mengurangi jumlahnya.
- Penalaran transduktif : Anak tidak menggunakan penalaran deduktif ataupun induktif ; tetapi mereka melompat dari satu pasrtikular lain melihat sebuah kausal meskipun pada kenyataannya tidak ada.Contoh : Sarah bersikap kasar kepada saudaranya. Kemudian saudaranya jatuh sakit. Sarah menyimpulkan bahwa ia menyebabkan saudaranya jatuh sakit.
- Egosentris : Anak mengasumsikan bahwa semua orang lain befikir, mempersepsi, dan merasa hal yang sama dengan mereka.Contoh : Kara tiak menyadari bahwa ia perlu membalik buku yang dipegangnya sehingga ayahnya melihat gambar yang ia tanyakan. Ia bahkan memegang buku tersebut tepat didepannya, sehingga hanya ia yang bisa melihat gambaranya.
- Animisme : Anak mengatribusikan kehidupan pada benda-benda mati. Contoh : Amanda mengatakan bahwa pagi ingin muncul tetapi malam berkata “aku tidak akan pergi”.
- Ketidakmampuan membedakan tampilan luar dengan realitas : anak bingung mengenai apa yang nyata melalui tampilan luar.Contoh : Ami bingung ketika melihat gabus yang dibentuk mirip batu. Ia menyatakan bahwa itu keliahtan seperti batu, dan itu memang benar-benar batu
2.2 Pendekatan pemrosesan informasi : perkembangan ingatan
Proses Mengingat
- Pengodean (encoding) : proses dimana informasi disiapkan untuk penyimpanan jangka panjang dan pengambilan kemabali di masa yang akan datang.
- Penyimpanan (storage) : penyimpanan informasi dalam ingatan untuk penggunaan selanjutnya
- Pengambilan kembali (retrieval) : proses dimana informasi diakses atau diambil kembali dari penyimpanan memori.
pemrosesan informasi
- Ingatan sensorik (sensory memory) : penyimpanan informasi sensorik awal, singkat dan sementara.
- Ingatan kerja (working memory) : tempat penyimpanan jangka pendek dari informasi yang sedang diproses secara aktif.
Pembentukan ingatan masa kanak-kanak
- Ingatan generik : ingatan yang menghasilkan skrip rutinitas yang familiar digunakan sebagai panduan perilaku.
- Ingatan episodik : ingatan jangka panjang untuk kejadian atau pengalamn spesifik terkait dengan tempat dan waktu.
- Ingatan otobiografis : ingatan yang membentuk sejarah hidup seseorang
BAB III. KESIMPULAN
Perkembangan kognitif pada masa kanak-kanak meliputi tahap operasional (kemajuan dan aspek yang menghambat) Selain itu juga terdapat pemrosesan informasi pada anak yang menjadikan anak-anak mengingat berbagai hal dalam memorinya.
wah.... terimakasih infonya.....kebetulan lagi mid semster psikologi....thanks banget
ReplyDeletesama-sama :)
ReplyDeleteGood Luck ^^
http://metonomia.blogspot.com sip lah....
ReplyDelete