Saturday, October 27, 2012

Artificial Intelligence


Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan adalah aktivitas penyediaan mesin seperti komputer dengan kemampuan untuk menampilkan perilaku yang akan dianggap sama cerdasnya dengan jika kemampuan tersebut ditampilkan oleh manusia. AI juga merupakan aplikasi komputer yang paling canggih karena aplikasi ini berusaha mencontoh cara pemikiran manusia [1]. Definisi selanjutnya dari AI merupakan studi untuk membuat komputer melakukan sesuatu dimana pada saat ini masih lebih baik bila dilakukan oleh manusia [2]

Artificial Intelligence juga didefinisikan sebagai kecerdasan entitas ilmiah. Sistem seperti ini umumnya dianggap komputer. Kecerdasan diciptakan dan dimasukkan ke dalam suatu mesin (komputer) agar dapat melakukan pekerjaan seperti yang dapat dilakukan manusia.Walaupun AI memiliki konotasi fiksi ilmiah yang kuat, AI membentuk cabang yang sangat penting pada ilmu komputer, berhubungan dengan perilaku, pembelajaran dan adaptasi yang cerdas dalam sebuah mesin. Penelitian dalam AI menyangkut pembuatan mesin untuk mengotomatisasikan tugas-tugas yang membutuhkan perilaku cerdas. Termasuk contohnya adalah pengendalian, perencanaan dan penjadwalan, kemampuan untuk menjawab diagnosa dan pertanyaan pelanggan, serta pengenalan tulisan tangan, suara dan wajah [3]. Artificial Intelligence tidak selalu berhubungan dengan kecerdasan, lebih kepada pemecahan masalah. Namun, AI menggunakan solusi berbasis komputer dan matematika/hitungan [4].

Sejarah AI
  • Tahun 1950 : Para Ilmuan dan peneliti mulai memikirkan bagaimana caranya agar mesin dapat melakukan pekerjaannya seperti yang bisa dikerjakan manusia. Alan Turing, seorang matematikawan Inggris pertama kali mengusulkan adanya tes untuk bisa melihat bisa tidakmnya sebuah mesin dikatakan cerdas. Hasil tes tersebut dinamakan Turing Tes, dimana mesin tersebut menyamar seolah-oleh sebagai seseorang di dalam suatu permainan yang mampu memberikan respon terhadap serangkaian pertanyaan yang diajukan [5].
  • Tahun 1956 : Artificial Intteligence pertama kali dibuat oleh John McCarthy sebagai tema suatu konferensi yang dilaksanakan di Dartmouth College. Di tahun ini, program AI pertama yang disebut LOGIC THEORIST, diumumkan. Kemapuan Logic Theorist terbatas untuk berfikir (membuktikan teorema-teorema kalkulus) mendorong para ilmuan untuk merancang program lain yang disebut General Problem Solver (GPS), yang ditunjukan untuk digunakan dalam memecahkan segala macam masalah
  • Tahun 1960-an & 1970-an : Joel Moses mendemonstrasikan kekuatan pertimbangan simbolis untuk mengintegrasikan masalah di dalam program Macsyma ,yaitu program berbasis pengetahuan yang sukses pertama kali dalam bidang matematika. Marvin Minsky dan Seymour Papert menerbitkan Perceptrons , yang mendemostrasikan batas jaringan syaraf sederhana dan Alain Colmerauer  mengembangkan bahasa komputer prolog. Ted Shortliffe  mendemonstrasikan kekuatan sistem berbasis aturam untuk representasi pengetahuan dan inferensi  dalam diagnosa dan terapi medis yang kadangkala disebut sebagai sistem pakar pertama.  Hans Moracev mengembangkan kendaraan terkendali komputer pertama untuk mengatasi jalan berintang yang kusut secara mandiri.
  • Tahun 1980-an: Jaringan syaraf digunakan secara meluas dengan algoritma perambatan balik, pertama kali diterangkan oleh Paul John Werbos pada 1974.
  • Tahun 1990-an: Ditandai perolehan besar dalam berbagai bidang AI dan demonstrasi berbagai macam aplikasi.


Seperti yang telah dijelaskan mengenai definisi AI, kita tentunya telah paham bahwa AI diciptakan untuk menyerupai kecerdasan manusia. Tetapi apakah sesuangguhnya hubungan AI dengan kognisi atau daya fikir manusia itu sendiri?

AI DAN KOGNISI MANUSIA
Kognisi sendiri merupakan kepercayaan seseorang tentang sesuatu yang didapatkan dari proses berfikir tentang sesuatu. Proses  yang dilakukan adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar, membayangkan dan berbahasa [6]. Selain itu, kognisi manusia sendiri adalah proses-proses mental atau aktivitas pikiran manusia dalam mencari, menemukan, atau mengetahui dan memahami informasi dari lingkungannya. Jika dihubungkan dengan AI, otak manusia bagaikan CPU sebagai pemroses informasi, hanya saja CPU dapat bekerja berlama-lama tanpa henti. Salah satu proses kognisi manusia adalah menganalisis. Katakanlah kita ingin menganalisis kebohongan seseorang yang sedang bicara pada kita. Biasanya kita mungkin melihat orang itu menggaruk-garuk leher sebagai tanda bahwa ia berbohong. Tetapi dengan cangkupan yang lebih luas, para ahli ingin mengembangkan proses analisis kebohongan manusia dengan menciptakan sebuah mesin khusus yang kita kenal sebagai Polygraph, yaitu alat yang digunakan untuk mengukur kebohongan melalui tingkat emosi seseorang. Kebohongan seseorang dapat terdeteksi melalui tingkat emosinya yang terlihat melalui pengukuran pada laju pernafasan, tekanan darah, frekuensi denyut nadi dan respon pada kulit [7]. Kemudian, contoh selanjutnya yang membuktikan AI menyerupai otak manusia adalah GOOGLE yang sering membantu kita mencari informasi tentang banyak hal. Google diibaratkan otak manusia super cerdas yang menyimpan memori atau informasi tentang segalanya yang dapat menjawab pertanyaan dan rasa ingin tahu manusia. 


Readers, secara garis besar, AI terbagi ke dalam dua faham pemikiran yaitu AI Konvensional dan AI Komputasional.  AI konvensional kebanyakan melibatkan metoda-metoda yang sekarang diklasifiksikan sebagai pembelajaran mesin, yang ditandai dengan formalisme dan analisis statistik. Salah satu metodenya adalah sistem pakar. 

SISTEM PAKAR adalah suatu program komputer yang mengandung pengetahuan dari satu atau lebih pakar manusia mengenai suatu bidang spesifik.Sistem pakar atau expert system juga merupakan program komputer yang berusaha untuk mewakili pengetahuan keahlian manusia dalam bentuk heuristik. Heuristik adalah aturan yang menjadi patokan atau aturan untuk menebak dengan baik. Heuristik memungkinkan sistem pakar untuk berfungsi sedemikian rupa agar konsisten dengan keahlian manusia dan menyarankan penggunanya cara memecahkan masalah. 

Sistem pakar memiliki beberapa komponen utama yaitu [8] :
  1. Antarmuka pengguna : perangkat lunak yang menyediakan media komunikasi antara engguna dengan sistem.
  2. Basis data     : berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, merumuskan, dan menyelesaikan masalah.
  3. Fasilitas akuisisi: perangkat lunak yang menyediakan fasilitas dialog antara pakar dan sistem
  4. Mekanisme inferensi : perangkat lunak yang melakukan penalaran dengan menggunakan pengetahuan yang ada untuk menghasilkan suatu kesimpulan atau hasil akhir.
 
CONTOH SISTEM PAKAR:

1. ELIZA [9] : 
Eliza merupakan salah satu Sistem Pakar yang paling awal dikembangkan. Ini adalah program komputer terapis yang dibuat oleh Joseph Weizenbaum di MIT tahun 1976. Pengguna berkomunikasi dengannya sebagaimana sedang berkonsultasi dengan seorang terapis.
Berikut ini adalah contoh percakapan antara Eliza dengan seorang klien : 

Eliza: Hello. I am ELIZA. How can I help you?
Klien: My name is Balza.
Eliza: I have told you before, I do not care about names.
Klien: I don’t have any money. That’s my problem.
Eliza: Why do you say your problem?
Klien: Because you asked me.
Eliza: Do any other reasons not come to mind?
Klien: No.
Eliza: You are being a bit negative.
Klien: Why?
Eliza: Please go on.
Klien: OK. I am bankrupt.
Eliza: How long have you been bankrupt?
Klien: A year.
Eliza: Please go on.
Klien: So, what should I do?
Eliza: Does that question interest you?
Klien: Yes, how can I make big money?
Eliza: You are sure?
Klien: Of course I’m sure.

2. PARRY
Parry adalah Sistem Pakar yang juga paling awal dikembangkan di Stanford University oleh seorang psikiater, Kenneth Colby, yang mensimulasikan seorang paranoid. Berikut ini contoh respon Parry terhadap pertanyaan seorang psikiater yang menginterviewnya. 

Psikiater : Why are you in the hospital?
Parry : I shouldn’t be here.
Psikiater : Who brought you here?
Parry : The police.
Psikiater : What trouble did you have with the police?
Parry : Cops don’t do their job.
Psikiater : What do they do instead?
Parry : Cops arrest the wrong people.
Psikiater : They arrest the right ones sometimes
Parry : The law should get those Italian crooks.
Psikiater : Are you Italian?
Parry : My background is British but I was born in this country.
Psikiater : Do you know any Italian crooks?
Parry : I try to avoid the underworld.

3. NET TALK
Program berdasarkan pada jaring-jaring neuron, sehingga dinamakan NetTalk.Dikembangkan oleh Sejnowski di sekolah medis harvard dan Rosenberg di Univ. Princeton. Dalam program ini, NetTalk membaca tulisan dan mengucapkannya keras-keras. Model simulasi jaring neuron terdiri atas beberapa ratus unit (“neuron”) dan ribuan koneksi. NetTalk membaca keras-keras dengan cara mengkonversi tulisan menjadi fonem-fonem, unit dasar dari suara sebuah bahasa. Sistem ini sama seperti sistem lain yang sudah diketahui sebelumnya, memiliki tiga lapisan : lapisan input, dimana setiap unit merespon sebuah tulisan, lapisan output dimana unit menampilkan ke 55 fonem dalam bahasa Inggris, dan lapisan unit tersmbunyi dimana setiap unit ditambahkan koneksinya pada setiap input maupun output. NetTalk membaca dengan memperhatikan setiap tulisan satu demi satu, dan dengan menscanning tiga tulisan pada setiap sisi demi sebuah informasi yang kontekstual.

-alia-
Thanks for read :)

Refrensi :
  1. McLeod, R., dan Schell, G.P (2008). Sistem informasi manajemen edisi 10. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. (books.google.co.id) 
  2. Purba, Edward. (___).Pengantar AI dan Soft Computing. http://yuwono.himatif.or.id/download/Pengantar%20AI.pdf
  3. http://id.wikipedia.org/wiki/Kecerdasan_buatan
  4. Harris, C.Michael.(2010). Artificial Intelligence.  New York: Marshall Cavendish Benchmark. (books.google.co.id)
  5. Matiana, E. (___). AI (Artificial Intelligence).http://lecturer.eepis-its.edu.
  6. http://id.wikipedia.org/wiki/Kognisi
  7. http://www.berbagaihal.com
  8. Kusrini. (2006). Sistem pakar, teori dan aplikasi. Yogyakarta: CV Andi Offset. (books.google.co.id)  
  9. http://laksamana13.wordpress.com/2009/12/26/artificial-intelegence-kecerdasan-buatan/
  10. journal.mercubuana.ac.id/data/1a-AI.doc.(2) (16)

No comments:

Post a Comment